Laporan Praktikum Kimia
Organik 1 – percobaan 3
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMURNIAN ZAT
PADAT
DISUSUN OLEH :
INDAH SYAFITRI
A1C118018
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M. Pd
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
LEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
VII.
Data Pengamatan
7.1
Rekristalisasi
No
|
Perlakuan
|
Hasil
pengamatan
|
1
|
Dimasukan dan dipanaskan air suling sebanyak 50 ml
kedalam gelas kimia
|
Timbul gelembung-gelumbung
|
2
|
Dimasukan 0,5 gram asam benzoate tercemar (asam
benzoate + glukosa+ karbon aktif (arang))
|
Larutan yang awalnya bening berubah menjadi berwarna hitam
|
3
|
Disaring larutan dengan kertas saring
|
Warna larutan menjadi jernih
|
4
|
Dijenuhkan larutan dan masukan larutan yang berada
didalam gelas kimia kedalam air es
|
Terbentuk Kristal berwarna putih dan mengkilap
|
5
|
Diuji titik leleh
dan dibandingkan dengan handbook
|
7.2
Sublimasi
No
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
Dimasukan 1-2 gram naftalen tercemar
(naftalen+ pasir) kedalam cawan penguap,
kemudian dipanaskan cawan tersebut dengan nyala api
kecil
|
Timbul Kristal pada dinding corong
serta terdapat air pada cawan penguap
|
2
|
Dikumpulkan zat yangada pada kertas
saring dan diuji titik leleh serta bentuk kristal
|
Titik leleh naftalen yang diperoleh
menggunakan MPA adalah 84
![]() |
VIII. Pembahasan
Ketika kita
akan memurnikan suatu zat dari campurannya kita harus menggunakan teknik khusus
dan mengetahui sifat fisik dan kimia dari zat padat yang akan digunakan. Teknik
yang digunakan dalam pemurnian zat diantaranya teknik kristalisasi, sublimasi,
dan kromatografi.teknik yang akan digunakan juga tergantung pada kompleksitas
kemurnian suatu zat padat. Untuk menguji suatu zat padat telah murni atau belum
dapat dilakukan dengan menggunakan uji tiitk leleh.
8.1 Rekristalisasi
Pada percobaan ini ,
praktikan melakukan percobaan rekristalisasi dimana asam benzoat yang digunakan
adalah asam benzoate tercemar. Zat tercemar yang digunakan haruslah zat
tercemar yang dapat larut dengan asam benzoate. Disini praktikan menggunakan
glukosa sebagai zat tercemar. Dan juga menggunakan karbon aktif yang berfungsi
sebagai katalis untuk mempercepat terjadinya pemurnian zat padat tersebut. Hal yang
kami lakukan pertama yaitu mencampurkan asam benzoat + glukosa + karbon aktif
dan diberikan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga larut dan
larutan tercampur dan berwarna hitam, kemudian disaring dengan corong Buchner dan
filtratnya dimasukan kedalam gelas kimia. Ketika masih ada endapan yang tertinggal
siram dengan air panas . lalu jenuhkan. Larutan dijenuhkan karena pada proses
pelarutannya digunakan air panas yang mempunyai titik didih yang sangat tinggi
sehingga larutan harus dijenuhkan. Setalh dijenuhkan, kemudian larutan
didinginkan hingga membentuk Kristal.proses pendingin dapat juga dilakukan
dengan menggunakan es batu. Saring Kristal yang terbentuk dan keringkan. Untuk mengetahui
proses rekristalisasi telah berhasilmaka dapat dilakukan dengan menguji titik
leleh zat tersebut. Dan hasil dari ui titik leleh zat tersebut didapatkan suhu
nya 100,3oC. Jika dibandingkan
dengan handbook yang menyatakan titik leleh asam benzoate itu adalah 122,4oC. Hal ini dapat
disimpulkan bahawa pemurnian asam benzoate tersebut bisa dikatakan berhasil
akan tetapi tidak sempurna .hal ini bisa disebabkan beberapa factor diantara
nya kemungkinan terjadi kesalahan yang dilakukan praktikan seperti zat telah
terkontaminasi setelah terjadinya pemurnian atau pun kurang akurat saat membaca
thermometer.
8.2 Sublimasi
Pada percobaan
sublimasi ini, zat padat yang digunakan adalah naftalen tercemar. Naftalen ini
pratikan cemari dengan pasir sebagai zat pengotornya. Dengan menggunakan
perbandingan 1: 1. Naftalen yang telah tercemar dimasukan kedalam cawan penguap
yang telah ditutup dengan kertas saring yang dibuat lobang-lobang kecil. Lalu disumbat
corong denagn gelas wool atau kapas.kemudian cawan tersebut dipanaskan hingga
terbentuk Kristal. Proses pemanasan berhenti ketika terbentuk nya Kristal pada
dinding corong. Dan saat terjadi penguapan tersebut naftalen tercemar terseut
terpisah dimana naftalen menguap menjadi Kristal yang menempel pada dinding
corong sedangkan pasir yang sebagai zat pengotor tertahan pada kertas saring
dan terjadi pemisahan [ada zat tersebut sehingga terjadinya pemurnian zat
padat. Dan praktikan membuktikan keberhasikan dari pemurnian zat padat tersebut
dengan uji titik leleh menggunakan MPA
dan didapatkan suhu 84oC.
IX. Pertanyaan Pasca Praktek
1. kenapa pada asam benzoat tercemar harus ditambahkan air panas, kenapa tidak menggunakan air biasa saja yang tidak panas ?
2. kenapa zat tercemar yang digunakan pada rekristalisasi pada asam benzoat dan sublimasi pada naftalen tidak disamakan saja, kenapa harus berbeda ?
3. kenapa pada rekristalisasi tidak dilakukan pemanasan sedangkan pada sublimasi dilakukan pemanasan ?
X. Kesimpulan
Adapaun
kesimpulan dari praktikum ini adalah :
1. Pada percobaan kristalisasi, kami
dapat melakukan percobaan tersebut dengan baik sehingga kami mendapatkan
kristal pada percobban kristalisasi.
2. Pelarut yang digunakan pada
rekristalisasi harus memiliki titik didih sekitaran titik didih zat padatnya.
Karena titik didih asam benzoate tinggi maka kami menggunakan pelarut air panas
yang memiliki titik didih yang tinggi juga
3. Penjernian dan menghilangan warna
larutan dilakukan dengan menyaring larutan dengan kertas saring sehingga
menghasilkanlarutan yang jernih.
4. Pemisahan dan pemurnian campuran
ddengan menggunakan teknik rekristalisasi dilakukan dengan mencemari asam
benzoate dan pemisahan dan pemurnian dilakukan dengan cara pemanasan zat yang
telah tercemar tersebut sehingga akan menguap dan menghasilkan Kristal oada
dinding corong yang digunakan.
XI. Manfaat
Manfaat pada praktikum ini adalah
kita dapat melakukan pemisahan dan pemurnian dan mengetahui proses terjadinya
pemrnian dengan cara rekristalisasi dan sublimasi.
XII. Daftar Pustaka
Ahmadi. 2010. Prinsip-Prinsip
Kimia Modern Edisi Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Chang, R. 2005. Kimia
Organik II. Jakarta : Erlangga
Oxtoby. 2010. Kimia
Organik I. Jakarta: Erlangga
Tim Kimia Organik.2016. Penuntun
Praktikum Kimia Organik. Jambi: Universitas
Jambi
XIII. Lampiran
kristal yang menempel pada corong pada percobaan sublimasi
untuk video percobaan bisa diklik link dibawah ini
HAI INDAH...perkenalkan saya suryani br nababan nim A1C118093.ingin mencoba mnjawab permasalahan pada no 1 dimana asam benzoat dan pengotornya harus ditambahkan dengan air panas bukan air biasa hal ini disebabkan karna Salah satu cara melakukan pemisahan antara campuran dengan menggunakan metode kimia yaitu melalui proses rekristalisasi. Metodeini sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi (pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas perlahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan.semoga membantu. terimakasih
BalasHapusassalamualaikum wr, wb.
BalasHapushallo INDAH, saya dwi kartini nim 058, akan mencoba menjawab pertanyaan lisna nomer 3,
assalamualaikum wr, wb.
BalasHapushallo INDAH, saya dwi kartini nim 058, akan mencoba menjawab pertanyaan lisna nomer 3, Karena prinsip dari rekristalisasi adalah pelarutan kristal kedalam pelarut yang sesuai dan kemudian dikristalkan kembali. kristalisai berhubungan dengan reaksi pengendapan. sedangkan pada sublimasi pemanasan bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi pada naftalen. terimakasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakkatuh. Hay indah perkenalkan nama saya septia misca Nim A1C118005 saya akan menjawab soal nomor 2 yaitu pemilihan zat pengotor itu disesuaikan dengan percobaan yang akan dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi juga. Pada percobaan sublimasi itu lebih cocok menggunwkan zat pengotor ya pasir dikarenakan pasir lebih mudah bercampur dengan kapur Barus. Dan pada rekristalisasi menggunakan karbon aktif.
BalasHapus