Selasa, 09 Maret 2021

PEMURNIAN GARAM DAPUR


Pemurnian garam adalah salah satu upaya untuk menghilangkan impuritis (pengotor) yang menempel  pada kristal garam. Unsur - unsur yang menentukan kualitas garam salah satunya adala NaCl . Garam yang berasal dari penguapan air laut mempunyai kadar 97% lebih, akan tetapi dalam praktek umumnya lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh kualitas air, cara pembuatan, dan cara-cara lain yang mempengaruhi kristal garam. Garam yang mengandung NaCl tinggi, umumnya putih bersih, tetapi kadang-kadang ditemukan garam yang berwarna putih bersih ternyata mengandung kadar gips (CaSO yang tinggi sedangkan kadar NaCl nya sendiri relatif rendah.

Rekristalisasi adalah Teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai. (Agustina et.al, 2013). Kristalisasi dikatagorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang efisien. Pada umumnya tujuan dari proses kristalisasi adalah untuk pemisahan dan pemurnian. Adapun sasaran dari proses kristalisasi adalah menghasilkan produk kristal yang mempunyai kualitas seperti yang diinginkan. Kualitas kristal antara lain dapat ditentukan dari tiga parameter berikut yaitu: distribusi ukuran kristal, kemurnia kristal dan bentuk.

Untuk merekristalisasi suatu senyawa kita harus memilih pelarut yang cocok dengan senyawa tersebut. Setelah senyawa tersebut dilarutkan kedalam pelarut yang sesuai kemudian dipanaskan sampai semua senyawanya larut sempurna. Apabila pada temperatur kamar, senyawa tersebut telah larut sempurna di dalam pelarut, maka tidak perlu lagi dilakukan pemanasan. Pemanasan hanya dilakukan apabila senyawa tersebut belum atau tidak larut sempurna pada keadaan suhu kamar. Salah satu faktor penentu keberhasilan proses kristalisasi dan rekristalisasi adalah pemilihan zat pelarut. Metode pemurnian suatu padatan yang umum yaitu rekristalisasi (pembentukan kristal berulang). Pemurnian demikian banyak dilakukan untuk meningkatkan kualitas zat yang bersangkutan. Berdasarkan uraian diatas makan dilakukan percobaan pemurnian NaCl.

pada percobaan  mengenai pemurnian garam dapur dilakukan dengan melarutkan 18 gram garam dapur dalam 0,05 liter air. Ketika dilarutkan larutan garam menjadi jenuh kemudian dilakukan penyaringan larutan garam yang bertujuan untuk menyaring kotoran-kotoran yang ada pada larutan garam, ketika disaringan terdapat endapan pada larutan tersebut. Kemudian larutan dijenuhkan dengan menambahkan gas HCl. Pembuatan gas HCl dapat dilakukan dengan cara mereaksikan  10 gram NaCl dengan 20 ml H2SO4 penambahan H2SO4 ini bertujuan untuk menetralkan larutan yang bersifat basa. reaksi yang terjadi ketika pembuatan gas HCl sebagai berikut :


2NaCl(s) + H2SO4(aq) → 2HCl(g) + Na2SO4(aq)

 

Ketika direaksikan NaCl dengan  H2SO4 terbentuk gas yang berwarna kuning yang merupakan gas HCl dan terdapat gelembung gas dan endapan putih pada larutan berubah berwarna kuning. Kemudian gas HCl tersebut mengalir pada kondensor menuju larutan jenuh NaCl. gas HCl yang dialirkan pada larutan jenuh NaCl bereaksi dengan larutan NaCl membentuk kristal ion Na+ dan lartan jenuh bereaksi dengan ion Cl- dari gas HCl membentuk garam NaCl dalam bentuk kristal berwarna putih.  jika Kelebihan gas HCl pada larutan NaCl maka dapat dihilangkan dengan cara pemanasan atau penguapan larutan NaCl yang mengandung gas HCl tersebut. Kristal berwarna putih tersebut merupakan endapan yang terdapat pada larutan garam yang kemudian disaring menggunakan corong buchner yang kemudian dicuci dengan air dingin sehingga menghasilakn kristal yang berwarna putih. Kemudian endapan kristal yang didapatkan dikeringkan sehingga didapakan lah kristal dalam keadaan kering. Kemudian ditimbang kristal yang didapat untuk mengetahui berapa berat kristal yang dihasilkan, berat kristal tersebut adalah 2,68 gram.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar