Selasa, 21 April 2020


Jurnal Praktikum Kimia Organik 1 – percobaan 7
                  
JURNAL PRAKTIKUM
PEMBUATAN SIKLOHEKSANON


DISUSUN OLEH :
INDAH SYAFITRI
A1C118018


DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M. Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS LEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020


I.            Judul                 : Pembuatan Sikloheksanon
II.            Hari, Tanggal    : Rabu, 22 April 2020
III.            Tujuan              : Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1.       Dapat melakukan oksidasi alcohol sekunder alisiklik
2.   Dapatmemahami bahwa tidak hanya alcohol sekunder alifatis biasa saja yang dapat dioksidasi tetapi juga alcohol sekunder alifatik.
IV.            Landasan Teori
        Senyawa organic yang terdiri dari enam atom karbon yang siklik dan juga memiliki kandungan ketonnya yang dikenal dengan sikloheksanon. Peransikloheksanin dalam industri sangat berguna sekali slaah satu nya dalam produksi nylon 6.6, nylon 6 yang mana sikloheksanon ini sebagai bahan dasardalam produksi tersebut ( Ningsih, 2013). 
Reaksi reduksi-oksidasi pada senyawa –senyawa organic sering dikaitkan dengan transfer oksigen dan hidrogen. Dikatakan oksidasi apabila terjadinya pengikatan oksigen oleh suatu senyawa atau pelepasan hidrogen oleh suatu senyawa. Sedangkan pada reduksi terjadi sebaliknya, yaitu apabila terjadi pengikatan hidrogen oleh suatu senyawa atau pelepasan oksigen oleh suatu senyawa. (Nurlida, 2000).
            asam kromat H2CrO4 atau KMnO4 dapat mengoksidasi alkohol primer. Dimana asam kromat memiliki sifat yag tidak stabil sehiingga hanya dibuat ketika diperlukan saja. Na atau K–dikromat dalam suasana asam merupakan oksidator yang kuat.  Alkohol akan mengalami oksidasi yang sangat baik dalam keadaan asam. Krom mengalami reduksi dari +6 menjadi +4 yang tidak stabil kemudian berubah menjadi +3 ( Nurlita dan Suja, 2004).
            Alkohol dapat mengalami reaksi-reaksi seperti, reaksi elmiinasi, reaksi substitusi, reaksi oksidasi, dan esterifikasi. Reaksi yang dapat membedakan dari ketiga alkohol yaitu alkohol primer, sekunder dan tersier adalah reaksi oksidasi. Alkohol primer dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat dan aldehid. Berbeda dengan alkohol sekunder yang hanya berubahn menjadi keton ketika dioksidasi. Berbeda pula dengan alkohol tersier yang menolakterjadinya reaksi oksidasi. (Fessenden, 1982).
             Contoh dari oksidasi alcohol sekunder alisiklis menjadi alisiklis dengan oksidatornya kalium dikromat dalam suasana asam merupakan pembuatan sikloheksanon.  
  


Dari mekanisme diatas dapat dijelaskan bahwa tingkat oksidasi C dalam sikloheksanol adalah nol. Sedangkan dalam sikloheksanon adalah 2+. Dan juga dapat dikatakan bahwa pada pembentukan sikloheksanon didahului tahap oksidasi melalui eliminasi dari alkil ester asam kromat ( kimia organic, 2016).
      
V.            Alat dan Bahan
5.1    Alat
a.    Gelas kimia 200 ml
b.    Erlenmeyer 250 ml
c.    Labu bundar 250 dan 500 ml
d.   Alat destilasi
e.    Corong
f.     Penangas udara
5.2    Bahan
a.    Kalium dikromat 20,5 gr
b.    Asam sulfat pekat 18 gr (10 ml)
c.    Sikloheksanol 10 gr (10,5 ml)
d.   Petroleum eter 12 ml
e.    Magnesium sulfat anhidrat

VI.            Prosedur Kerja
a.         Dilarutkan 20,5 gr kalium dikromat dengan 100 ml air dalam gelas kimia 200ml
b.    Ditambahkan dengan hati-hati 18 gr ( 100 ml ) asam sulfat pekat dan Didinginkan campuran ini sampai 30 .
c.         Dimasukkan 10 gr (10,5 gr) sikloheksanonl p.a dalam Erlenmeyer atau labu bundar 250 ml
d.        Ditambhakan kedalam labu larutan dikromat sedikit demi sedikit
e.         Digoncangkan labu sampai campuran reaksi bila terampur dengan baik
f.    Diamati suhu campuran. Campuran akan menjadi panas dan apanila suhu mulai 55 , didinginkan bagian luar labu dalam air dingin atau dibawah pancaran air kran.
g.        Diatur pendinginan agar supaya suhu campuran tidak melenihi 60  lagi. Dinginkan diudara selama kira-kira setengah jam, sambil sesekali digoncangkan.
h.        Dipindhkan campuran reaksi kedalam labu bundar 500 ml
i.          Ditambahkan 100 ml air kemudian pasang pendingin untuk destilasi
j.    Dicampurkan didestilasi sampai diperoleh kira-kira 65 ml destilat yang terdiri dari dua lapisan, lapisan air dan lapisan sikloheksanol
k.   Dijenuhkan campuran reaksi dengan garam NaCl kira-kira diperlukan 13 gr kemudian dipidahkan lapisan sikloheksanon. Lapisan air diekstraksi dengan 3 gr natrium dan magnesium sulfat anhidrat.
l.    Disaring larutan kering ini kedalam destilasi kecil, keluarkan pelarutnya dengan cara destilasi diatas penangas air.
m.  Diakhirnya , residu sikloheksanon didestilasi diatas penangas udara atau diatas kasa berasbes. Kumpulkan fraksi didih 154-156 . Ditentukan pula indeks biasnya.
Permasalahan :
1.      Mengapa ketika kalium dikromat dicampurkan dngan asam sulfat mengalami peningkatan pada suhu larutan tersebut ? dan bagaimana reaksi yang terjadi pada dua larutan tersebut ?
2.   Mengapa pada saat terjadinya proses destilasi suhu harus dijaga untuk memastikan agar reaksi yang terjadi tidak terlalu cepat ? apa yang akan terjadi jika reaksi berlangsung cepat sehingga suhu mengalami peningkatan yang drastis?
3.    Pada video tersebut, ketika proses pencampuran selesai pada saat distilasi dan didapatkan warna biru gelap yang mana warna tersebut menunjukkan bahwa harus dilakukan penentralisir kelebihan dikromat yang terkandung didalam campuran larutan tersebut dengan asam oksalat. Apa fungsi dari menetralisir kelebihan dikromat tersebut?

4 komentar:

  1. Hallo indah, saya Fitrianty (032) akan menjawab pertanyaan nomor 1, dimana penyebab terjadinya peningkatan suhu jika ditambahkan asam sulfat karena reaksi ini berlangsung dalam suasana asam dan pada pembuatan sikloheksanon ini kalium dikromat ini sebagai oksidator. Reaksi yang terjadi pada campuran ini adalah reaksi oksidasi.
    Sekian, semoga membantu :)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum wr.wb..
    Perkenalkan nama saya Radiah dengan Nim A1C118045 akan mencoba menjawab no 2..
    Menurut saya suhu harus tetap dijaga pada proses destilasi karena agar destilat yang diperoleh murni sikloheksanon. Jika suhu mengalami peningkatan dratis maka akan terjadi pemutusan ikatan antara molekulnya, sehingga sikloheksanon tidak terbentuk.
    Terimakasih..

    BalasHapus
  4. assalamualaikum
    saya Ulul Azmi (068) akan menjawab pertanyaan no 3 yaitu ketika proses pencampuran selesai pada saat distilasi dan didapatkan warna biru gelap yang mana warna tersebut menunjukkan bahwa harus dilakukan penentralisir kelebihan dikromat yang terkandung didalam campuran larutan tersebut dengan asam oksalat. dimana fungsi dari menetralisir kelebihan dikromat yaitu untuk mendapatkan hasil produk murni yang baik pada saat mendistilasi campuran. semoga membantu
    terimakasih

    BalasHapus